tag:blogger.com,1999:blog-74376872313379261482024-03-12T15:33:03.369-07:00Bahan Ajar FisikaAgnes Yuni Puji Astuti, S.Pd.http://www.blogger.com/profile/04832418497561264753noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-7437687231337926148.post-17631403666292781812007-12-13T00:00:00.001-08:002007-12-13T00:00:33.295-08:00Latar Belakang<ul><p align="justify"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.</span></p></ul> <ul><p align="justify"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"><b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">Fisika</b> merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">fisika</b> material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">fisika</b> juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">fisika</b>.</span></p></ul> <span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pada tingkat <b style="color: black; background-color: rgb(160, 255, 255);">SMA</b>/MA, <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">fisika</b> dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">Fisika</b> dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, mata pelajaran <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">Fisika</b> perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">Fisika</b> dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. </span>Agnes Yuni Puji Astuti, S.Pd.http://www.blogger.com/profile/04832418497561264753noreply@blogger.com2